Friday, September 27, 2013

Ayam Sayur atau Ayam Broiler?

Pagi tadi, sewaktu saya menyempatkan meng-upload beberapa gambar tentang penelitianku yang meneliti tentang ayam broiler, sebuah comment dari saudara di kampung halaman menanyakan " usaha ayam sayur?". Lantas, saya jadi ingat bahwa di kampung mayoritas masyarakat masih kerap menyebut ayam broiler dengan sebutan ayam sayur. masyarakat yang ada umumnya masih memelihara ayam jawa (kampung), rata-rata tidak terlalu gemar mengkonsumsi ayam jenis ini. Sebagian besar dari mereka, jarang mengkonsumsi ayam broiler dan lebih memilih memakan ayam kampung yang mereka pelihara (meskipun biasanya makan daging ayam kampung juga hanya pada moment-moment tertentu). Umumnya, masyarakat berpikir bahwa ayam broiler merupakan ayam jenis ayam yang tumbuh menggunakan bahan-bahan kimia, obat-obatan dan beberapa persepsi lainnya yang kemudian dikorelasikan dengan dampak yang tidak baik terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa peternakan yang terbiasa berinteraksi dengan makhluk bernama ayam ini, saya memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan daging ayam atau produk peternakan lainnya. Meskipun, sebenarnya saya sendiri juga tidak terlalu suka mengkonsumsi daging ayam.  

Temen-teman pasti tahu bahwa sumber daging unggas yang paling utama adalah ayam. Daging ayam menduduki posisi sangat penting karena sekarang, ayam menjadi pemasok daging nasional terbesar, di atas produksi daging sapi. Daging ayam sekarang jauh lebih murah daripada daging hewan besar maupun daging hewan kecil dan babi. Bahkan, kalau kalian tahu, sebelum tahun 1970 daging ayam sangat prestise dan harga daging ayam waktu itu lebih mahal daripada daging sapi.

Sekarang terdapat beberapa golongan ternak ayam yang menjadi sumber daging ayam bagi masyarakat umum. Penggolongan ini didasarkan pada asal jenis ayam, yang juga menghasilkan mutu daging yang berbeda. perkembangan masing-masing golongan sangat dinamis dan pangsa pasarnya sebagai penghasil daging makin penting di masa-masa mendatang, sesuai dengan perkembangan ekonomi dan dinamika masyarakat Indonesia.

Ternak ayam dibedakan sebagai ayam ras yang juga disebut ayam negeri, dan berkonotasi bermutu tinggi; dan ayam bukan ras (Buras) yang juga disebut ayam kampung, dan berkonotasi mutu rendah. 
  
Ayam pedaging yang biasa disebut broiler merupakan ayam ras hi-breed khusus sebagai penghasil daging dengan ciri khasnya pertumbuhannya sangat cepat. Dalam 6 minggu ayam dapat mencapai berat hidup 1500 gr/ekor dan sudah dapat dipotong untuk menghasilkan daging. Penggunaan pakan yang khusus dan pemeliharaan yang baik dapat dihasilkan ayam yang seragam pertumbuhan, penampakan, kesehatannya dan ukuran tubuhnya. 

Di Indonesia budidaya ayam broiler umumnya dipanen dan dipotong pada umur 5-6 minggu, dengan pertimbangan pada umur itu adalah paling ekonomis dari segi biaya produksi. Sementara itu konsumen rumah tangga di Indonesia cenderung lebih menyukai karkas ayam yang tidak terlalu besar, yaitu sekitar 1000 gr/karkas ayam. Namun pada umur itu sebenarnya mutu  dagingnya belum tinggi karena peletakan daging masih kurang, tenunan daging longgar, daging masih lembek, peletakan lemak belum nyata sehingga belum dapat memberikan rasa daging yang penuh dan penampakan dagingnya juga masih basah.

Di Eropa dan Amerika Utara, ayam broiler dipanen dan dipotong pada umur 8 - 10 minggu, bahkan ada yang menghendaki sampai umur 12 minggu. Pada umur-umur itu daging ayam broiler sudah kompak kenyal, peletakan dagingnya tebal, peletakan lemaknya sudah nyata, dan mutu dagingnya mencapai paling tinggi.

Di antara berbagai golongan ayam ras, ayam broiler adalah yang paling cepat diproduksi dan dagingnya dapat menduduki kelas yang paling tinggi mutunya, dengan penampilan yang seragam baik mutu maupun ukurannya. Karena umurnya masih sangat muda maka tidak ada pembedaan mutu antara daging ayam broiler jantan dengan betina. Broiler yang dipotong pada umur yang tepat dapat menghasilkan daging yang empuk, tekstur kulit yang halus dan tulang dada yang masih lentur, dengan peletakan lemak yang belum banyak, namun dengan aroma daging yang sudah penuh.

Persediaan ayam pedaging biasanya tetap, artinya selalu ada persediaan di pasaran. Secara nasional, daging ayam broiler menduduki pangsa pasar daging terbesar sejak tahun 1990, mengalahkan penyediaan daging dari jenis hewan lain termasuk daging sapi.

Sedangkan saya, pada hari ini masih berkutat dan bekerja keras di kandang untuk memuntaskan program Master saya dengan meneliti ayam jenis ini. Mudah-mudahan barokah dan dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat kita kedepannya. 


Saturday, September 21, 2013

Telur sebagai Kapsul Kesehatan

Telur  merupakan sumber protein hewani yang lebih murah dibanding sumber protein hewani lain dan mudah untuk didapat. Hampir seluruh manusia di dunia  menyukai telur karena rasanya yang lezat dan  dapat dibuat berbagai macam masakan dan kue.
Hari telur sedunia (world egg day) diperingati setiap Jumat ke 2 bulan Oktober. Di Indonesia peringatan hari telur sudah dilakukan akan tetapi belum terlalu berkumandang (belum familiar) sehingga masih diperlukan sosialisasi yang lebih meluas.
Telur terdiri dari isi telur (kuning telur dan putih telur) dan kulit telur/kerabang telur. Telur disebut sebagai kapsul kesehatan, berarti telur (isi maupun kerabang telur) dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan gangguan kesehatan.  Immerseel, F. V, Y. Nys dan M. Brain  (2011) dalam bukunya yang berjudul “Improving the Safety and Quality of Eggs and Eggs Products“ menyebutkan bahwa telur unggas (ayam, itik, burung puyuh) mengandung protein, lemak, energi, vitamin serta berbagai makro dan mikromineral. Adapun kandungan  protein, energi, lemak, vitamin, makromineral dan mikromineral dari kuning telur dan putih telur ayam dapat dilihat pada Tabel 1.
Pada Tabel 1 terlihat bahwa kuning telur mengandung protein lebih tinggi dibanding putih telur akan tetapi kalori (energi), lemak dan kolesterol juga lebih tinggi. Oleh karena itu kuning telur sangat baik untuk  balita dan anak pada masa pertumbuhan akan tetapi bagi yang sedang diet atau orang tua disarankan untuk memilih putih telur dibanding kuning telur (yolk) sebagai salah satu menu makanan.
Tabel 1. Kandungan Nutrien Telur (per 100 g, tanpa kerabang telur). 
Nutrien                               Putih telurKuning telur
Energi (kkal)47,00364,00
Air (g)88,6049,00
Protein (g)10,6016,10
Karbohidrat (g)0,800,50
Lemak (g)0,1034,50
Asam lemak jenuh (g)-1,30
Asam lemak tak jenuh (g)-20,70
Mineral (mg)  
     Sodium155,0050,00
     Cl175,00162,00
     Potassium140,00100,00
     Ca 8,00133,00
     P18,00530,00
     Mg 10,0015,00
     S163,00165,00
     Fe 0,104,80
     Zn 0,123,90
     Cu0,020,14
     Mn0,0070,11
     I0,0030,14
Vitamin  (μg)  
     Vitamin A0450,00
     Vitamin D04,50
     Vitamin E03600,00
     Tiamin10,00250,00
     Riboflavin430,00480,00
     Vitamin B610,00370,00
     Vitamin B120,102,80
     Asam folat12,00140,00
     Niasin90,0060,00
     Biotin 7,0060,00
     Asam pantotenat250,004500,00
Kolesterol (g)012,00
Lesitin (g)-7,20

Selengkapnya simak Majalah Poultry Indonesia edisi cetak September 2013.

Sunday, February 17, 2013

Chicken Egg vs. Quail Egg

Quail eggs are packed with vitamins and minerals. Even with their small size, their nutritional value is three to four times greater than chicken eggs. Quail eggs contain 13 percent proteins compared to 11 percent in chicken eggs. Quail eggs also contain 140 percent of vitamin B1 compared to 50 percent in chicken eggs. In addition, quail eggs provide five times as much iron and potassium. Unlike chicken eggs, quail eggs have not been know to cause allergies or diathesis. Actually they help fight allergy symptoms due to the ovomucoid protein they contain. 

Health Benefits
Regular consumption of quail eggs helps fight against many diseases. They are a natural combatant against digestive tract disorders such as stomach ulcers. Quail eggs strengthen the immune system, promote memory health, increase brain activity and stabilize the nervous system. They help with anemia by increasing the level of hemoglobin in the body while removing toxins and heavy metals. The Chinese use quail eggs to help treat tuberculosis, asthma, and even diabetes. If you are a sufferer of kidney, liver, or gallbladder stones quail eggs can help prevent and remove these types of stones.

http://www.ehow.com/list_6671158